1. Gangguan alam perasaan: depresi
a. Data subyektif
- Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.
b. Data obyektif
- Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseret.Kadang kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.
2. Koping maladaptif
- DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
- DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
Diagnosa Keperawatan
- Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.
- Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.
Intervensi Keperawatan
a. Tujuan umum :
- Klien tidak mencederai diri.
b. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan
saling percaya
Tindakan:
- Perkenalkan diri dengan klien
- Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
- Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.
- Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
- Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
- Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.
2. Klien dapat menggunakan koping
adaptif
Tindakan :
- Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
- Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
- Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
- Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
- Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima
- Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
- Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.
3. Klien terlindung dari perilaku
mencederai diri
Tindakan :
- Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
- Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.
- Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.
- Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawat/petugas.
4. Klien dapat meningkatkan harga
diri
Tindakan :
- Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya.
- Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
- 4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).
5. Klien dapat menggunakan dukungan
sosial
Tindakan :
- Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).
- Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
- Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).
6. Klien dapat menggunakan obat
dengan benar dan tepat
Tindakan :
- Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat).
- Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).
- Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
- Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
0 Response to "Mengatasi Dan Mengobati Orang Depresi"
Post a Comment
Tambahkan Komentar Anda