Obat Obatan Susunan Saraf Pusat (SSP) Terbaru 2016

OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP)
OBAT-OBAT SSP
Anestetik Umum
  1. Hipnotip sedatif dan alkohol
  2. Psikotropika
  3. Anti konvulsi
  4. Obat penyakit parkinson dan pelemas otot sentral
  5. Analgesik opioid dan antagonisnya
  6. Analgesik, antipiretik, anti inflamasi non steroid, obat pirai
  7. Perangsang SSP
ANESTETIK UMUM = Narkose Umum
= meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel.
  • Hipnosis (tidur)
  • Analgesia (bebas dari nyeri)
  • relaksasi otot
HIPNOSIS ==> sedatif, anestesi inhalasi (halotan, enfluran, isofluran, sevofluran).
ANALGESIA ==> N2O, analgetika narkotik, NSAID tertentu
RELAKSASI OTOT ==> obat pelemas otot (muscle relaxant).( suksinil kolin ,  atrakurium , vekuronium , pankuronium, mivakurium, dan rokuronium) 

INDUKSI ANESTESI UMUM
Adalah usaha membawa / membuat kondisi pasien dari sadar ke stadium pembedahan
Ko-induksi adalah setiap tindakan untuk mempermudah kegiatan induksi anestesi 

DASAR TEORI
  • Teori koloid
  • Teori lipid
  • Teori adsorpsi dan tegangan permukaan
  • Teori biokimia
  • Teori neurofisiologi
  • Teori fisika
MACAM- MACAM OBAT
ANESTETIK GAS
  • Gas Gelak (N2O)
  • Siklopropan
ANESTETIK YANG MUDAH MENGUAP
  • ETER
  • ENFLURAN
  • ISOFLURAN (FORANE)
  • HALOTHAN (FLUOTAN)
  • METOKSIFLURAN
  • ETILKLORIDA
  • TRIKLORETILEN
  • FLUROKSEN
ANESTETIK PARENTERAL
  • BARBITURAT (Na-TIOPENTAL)
  • KETAMIN
  • DROPERIDOL, FENTANIL
  • DIAZEPAM
  • ETOMIDAT
  • PROPOFOL
ANESTETIK YANG IDEAL:
  1. Mudah didapat dan murah
  2. Cepat melampaui stadium II
  3. Tidak ada efek samping
  4. Tidak mudah terbakar dan stabil
  5. Cepat dieliminasi dengan sifat analgesik cukup
  6. Relaksasi dan pemulihan cepat dan baik
  7. Untuk inhalasi sebaiknya baunya enak, tidak menyengat, dan cepat membuat pasien tidur
Dasar pemilihan anestetik umum:
  1. Keadaan pasien
  2. Sifat anestetik umum
  3. Jenis operasi yang dilakukan
  4. Alat dan obat yang tersedia
HIPNOTIP SEDATIF DAN ALKOHOL

HIPNOTIP SEDATIF DAN ALKOHOL
  • Merupakan obat depresan SSP dari ringan sampai berat
  • Hipnotip menyebabkan kantuk & mempermudah tidur, mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiologis
  • Sedatif, menekan aktivitas, menurunkan respon terhadap rangsangan emosi dan bersifat menenangkan
MACAM-MACAM OBAT
  1. BENZODIAZEPIN ( Klordiazepoksid, klorazepat, diazepam, flurazepam, halazepam, prazepam, quazepam, alprazolam, lorazepam, oksazepam, temazepam, triazolam)
  2. BARBITURAT (Fenobarbital, Amobarbital, aprobarbital, barbital, fleksobarbital, kemital, mefobarbital, butabarbital, pentobarbital, sekobarbital, tiamilal, tiopental)
  3. Kloralhidrat,Etklorvinol, Glutetimid, Metiprilon, meprobamat, paraldehid,etinamat
  4. alkohol
1. BENZODIAZEPIN
  • Farmakodinamika
  • terjadi potensiasi inhibisi dengan GABA sebagai mediator
  • Farmakokinetika
  • Absorpsi baik, kecuali klorazepat dimetabolisme menjadi nordazepam
  • Terikat protein plasma sesuai tingkat lipofilitasnya (Diazepam 99%) serta mampu menembus sawar uri
  • Dimetabolime di mikrosom hati dan diekskresikan melalui ASI
  • Indikasi:: insomnia,ansietas,kaku otot, medikasi preanestesi, anestesi
  • Efek Samping: badan lemah, sakit kepala, pandangan kabur, vertigo, mual, muntah diare,sakit epigastrik, sendi dan dada.
  • Pada dosis hipnotip terjadi inkoordinasi motorik, ataksia, gangg. Fungsi mental,dan psikomotor,bingung, mulut kering, pahit
2.BARBITURAT
  • Farmakodinamika
  • terjadi depresi umum dari sedasi, hipnosis,anestesia, koma dan mati
  • Mekanisme: penghambatan sinaps GABA-nergik sehingga tjd penekanan respon pasca sinaps
  • Farmakokinetika
  • Absorpsi per oral cepat dan lengkap (t.u garam Na)
  • Terikat protein plasma sesuai lipofilitas (terbesar tiopental 65%), menembuas sawar uri
  • Metabolisme di hati diekskresikan melalui ginjal
  • Indikasi ; terapi darurat kejang (tetanus, epilepsi, eklamsia, perdarahan serebral, keracunan konvulsan)
  • Kontra Indikasi: Alergi barbiturat, penderita hati dan ginjal, hipoksia dan parkinson
  • Efek samping: alergi, nyeri, eksitasi paradoksal
  • Interaksi obat
  • Etanol, antihistamin,INH,metilfenidat,MAO-inhibace → depresi meningkat
  • Kumarol, griseovulfin→ absorpsi turun
  • Intoksikasi(fenobarbital ; 6-10g)
  • depresi napas berat, TD drop, oliguri,anuri,pneunomia,hipostatik, nekrosis kel keringat
  • Terapi: simptomatis,hemodialisa,hemoperfusi, bilas lambung
3. Hipnotip sedatif lain
  • Kloralhidrat
  • hipnotip kuat dg sedikit efek anelgesik
  • batas keamanan sempit hg tdk digunakan sbg anestetik umum
  • Mudah terjadi toleransi, ketergantungan fisik, adiksi
  • Idikasi: medikasi preanestesi & terapi putus obat(morfin, barbiturat, alkohol)
  • Etklorvinol, Etinamat
  • mula kerja cepat dan lama kerja singkat
  • Glutetimid
  • sifat menyerupai barbiturat, tp jika terjadi keracunan sulit diatasi sehingga tak dianjurkan untuk hipnotip sedatif
  • Meprobamat
  • mirip benzodiazepin tanpa efek anestesi umum
  • Obat ensietas pertama, tu. Pasien insomnia lanjut usia
  • Paraldehid
  • mirip barbiturat kerja singkat dan cepat
4. ALKOHOL
  • Farmakodinamika
  • depresi pusat hambatan memberi kesan efek stimulasi SSP oleh alkohol
  • mental yang dipengaruhi:pengalaman & latihan. Kebijakan dan pengendalian diri, daya ingat, konsentrasi&mawas diri tumpul dan hilang,PD meningkat,ekspensip & bersemangat, perasaan tak terkontrol, emosi meningkat, kualitas tidur turun
  • Mekanisme: pelarutan dalam membran lipid
  • efek langsung pada kardiovaskular kecil
  • Sekresi asam lambung, saliva, gastrin meningkat
  • Menyebabkan sirosis hati, hipoglikemik
  • Memp. Efek teratogenik
Farmakokinetika
  • Absorpsi peroral bagus namun tertunda oleh makanan, uap terabsorpsi mll paru
  • Distribusi luas ke semua jaringan dan menembus sawar uri
  • Metabolisme di hati, diekskresikan mll ginjal dan paru
Sifat toleransi alkohol
  • Toleransi farmakokinetik
  • Pd pengg, kronis menyebabkan kapasitas metabolisme alkohol meningkat
  • Toleransi farmakodinamik
  • Tanda2 keracunan muncul pada kadar plasma lebih tinggi dr kadar yg menimbulkan keracunan pd orang bukan peminum alkohol
  • Toleransi silang kecuali dg opiat
Indikasi:
  • Pelarut obat
  • Menurunkan suhu tubuh (50-70%)
  • Mengatasi nyeri
  • Mengatasi keracunan metanol dan etilenglikol
Pengobatan alkoholism
  • Akut
  • Aspirasi dan bilas lambung
  • Pengobatan supportif
  • Hemodialisa
  • Keracunan metanol: alkohol 50% 1 ml/KgBB diikuti 0,5 ml/KgBB tiap 2 jam selama 5 hari
  • Kronis
  • Diazepam & tindakan suportif
  • Konseling
  • Rehabilitasi
  • disulfiram

4 Responses to "Obat Obatan Susunan Saraf Pusat (SSP) Terbaru 2016"

Tambahkan Komentar Anda