Perawatan Dan Penanganan Asuhan Bayi Baru Lahir ( BBL )

Perawatan Asuhan Bayi Baru Lahir

PENGERTIAN :

BBL : adalah bayi baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.
Fisiologi Neonatus :
1.    Pernafasan / respirasi :

  • Perkembangan sistem pulmoner.





Keadaan yang mempercepat psoses pematangan paru :
  • Toxemia.
  • Hipertensi.
  • DM Berat.
  • Infeksi ibu.
  • Ketuban pecah dini.
  • Insufisiensi plasenta.
Keadaan yang berhubungan dengan keterlambatan proses pematangan paru.
  • DM ringan.
  • Gemeli satu telur dengan BB yang berbeda dan biasanya BB lebih kecil, marunya belum matang.
  1. Setelah bayi lahir dan dilakukan pemotongan tali pusat terjadi pertukaran gas diparu-paru.   Rangsangan mengadakan pernafasan pertama kali ialah akibat adanya :
  2. Tekanan mekanis pada thoraks sewaktu mll jalan lahir.
  3. Rangsangan dingin didaerah muka.
  4. Penurunan Pa O2 dan peningkatan Pa Co2 merangsang kemoreseptor disinus karotis secara kimiawi

1.       Jantung dan sirkulasi darah
  • Didalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke dalam tubuh janinmelalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus venosus arantii.
  • Darah dari vena kava inferior masuk ke dalam atrium kanan dan bercampur dengan darah dari vena kava superior.
  • Darah dari atrium kanan melalui foramen ovale masuk ke atrium kiri yang kemudian dipumpa ke aorta, selanjutnya melalui arteri koronaria darah mengalir kebagian kepala, ekstremitas kanan dan kiri.
  • Sebagian kecil darah yang berasal dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena kava superior, karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembangan, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri pulmunalis ke paru-paru akan mengalir melalui duktus arteriosus botali ke aorta desenden dan mengalir ke seluruh tubuh, sebagian kecil mengalir ke paru-paru dan selanjutnya ke atrium kiri melalui vena pulmunalis.
  • Darang dari seluruh tubuh yang miskin O2 serta penuh dengan Co2 akan dialirkan sebagian ke plasenta melalui arteri umbilikalis. Demikian seterusnya. Ketika janin dilahirkan segera menghirup udara dan menangir kuat. Dengan demikian paru-paru akan berkembang tekanan paru-paru mengecil dan barah mengalir ke paru-paru. Dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen ovale terjadi karena adanya pemotongan tali pusat dengan proses sebadai berikut
  • Sirkulasi plasenta terhenti, aliran darah atrium kanan menurun, sehingga tekanan jantung menurun, tekanan rendah keaorta hilang sehingga jantung kiri meningkat.
  • Resistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru meningkat, hal ini menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat.
3. Traktus digestifus dan saluran cerna
  •  Kehamilan 4 bulan :
  •  Pencernakan telah cukup terbentuk.
  • Janin dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Terbukti adanya mekonium.
  • Dalam 24 jam pertama neonatus sudah mengeluarkan tinja pertama kali yang disebut (zat yang berwarna hitam kehijauan)
  • Dengan adanya pemberian susu, mekonium mulai digantikan oleh tinja transisional pada hari ke tiga sampai ke empat yang berwarna coklat kehijauan.
  • Frekuensi pemberian tinja pada neonatus erat hubungannya dengan frekuensi pemberian minum/makan. Enzim dalam saluran pencernaan biasanya sudah terdapat pada neonatus kecuali amilase pankreas, aktifitas lipase telah ditenmukan pada janin tujuh sampai delapan bulan.
4. Hepar
  • Fungsi hepar janin dalam kandungan dan segera setelah lahir masih belum matur, hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah.
  • Enzim hepar belum aktif benar, sehingga sering dijumpai adanya ikterus fisiologi. 
5. Metabolisme
  • Dibandingkan dengan ukuran tubuh, luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada orang dewasa, sehingga metabolisme per kg berat badan lebih besar.
  • Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat, pada hari kedua dari pembakaran lemak.
6. Produksi Panas.
  • Pada neonatus apabila mengalami hipotermi bayi, mengadakan penyesuaian suhu terutama dengan cara pembakaran cadangan lemak.
  •  Tidak semua neonatus memiliki ketahanan suhu tubuh yang sama, karena hal ini sangat dipengaruhi oleh : suhu bayi, umur kehamilan dan berat badan bayi.
7. Kelenjar Endikrin
  •  Selama dalam uterus, janin mendapatkan hormon dari ibunya.
  • Pada neonatus kadang hormon yang didapat tersebut masih berfungsi, ini dapat dilihat dari pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-laki dan mengeluaran darah seperti haid pada bayi perempuan.
8. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
  • Ginjal mulai berfungsi pada usia 3 bulan kehamilan.
  • Neonatus mengandung relatif lebih banyak air dan kadar natrium relatif lebih besar dari pada kalium.
Pada neonatus fungsi ginjal belum sempurna dikarenakan :
  • Jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa.
  • Tidak seimbangnya antara luas glomerulus dan vulume tubulus proksimal
  •  Aliran darah ginjal relatif rendah bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Penilaian BBL :
  •  Segera setelah lahir, letakkan pada kain bersih dan kering di atas perut ibu / di dekat ibu pada area yang kering.
Penilaian awal :
  •  Apakah bayi menangis kuat / bernafas tanpa kesulitan bernafas?
  • Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas ?
Jika bayi tidak bernafas/ bernafas megap-megap / lemah segera lakukan tindakan resusitasi BBL
Resusitasi awal :

  1. Jaga bayi tetap hangat.
  2. Atur posisi bayi
  3. Isap lendir
  4. Keringkan dan rangsang taktil
  5. Reposisi
  6. Dinilai kembali apakah bayi menangis atau bernafas spontan dan teratur.

Jika hasil mampu bernafas dengan baik, langkah berikutnya :

  • Jaga bayi agar tetap hangat.
  • Lakukan pemantauan.
  • Konseling.
  • Pencatatan.
Jika belum bernafas dengan baik, lakukan :
  • Pasang sungkup, perhatikan lekatan.
  • Ventilasi 2 kali dengan 30 cm air, amati gerakan dada bayi
  • Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan20 cm air dalam 30 detik
  • Penilaian kembali apakah bayi menangis kuat atau tidak.



0 Response to "Perawatan Dan Penanganan Asuhan Bayi Baru Lahir ( BBL )"

Post a Comment

Tambahkan Komentar Anda